Latest News

Friday, March 23, 2018

Tanggapan Atas Tuduhan No 37 - Ciri Ketiga ,dia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu...

Ciri Ketiga, dia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu

..dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. ( Yohanes 14:26 )

Yesus dengan jelas dan tepat mengatakan dia akan mengingatkan kamu tentang semua yang kukatakan kepadamu
JAWAB : ( Tanggapan No 37)

* Yohanes 14:26 LAU TB, tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 
KJV, But the Comforter, which is the Holy Ghost, whom the Father will send in [b]my name, he shall teach you all things, and bring all things to your remembrance, whatsoever I have said unto you. 
TR, ο δε παρακλητος το πνευμα το αγιον ο πεμψει ο πατηρ εν τω ονοματι μου εκεινος υμας διδαξει παντα και υπομνησει υμας παντα α ειπον υμιν
Translit Interlinear, ho de {tetapi} paraklêtos {Penghibur/ Penolong/ Pembela} to pneuma {Roh} to hagion {Kudus} ho {yang} pempsei {Dia akan mengutus} ho patêr {Bapa} en {didalam} tô onomati {Nama} mou {-Ku} ekeinos {Dia itulah} humas {kamu} didaxei {Dia akan mengajar} panta {segala sesuatu} kai {dan} hupomnêsei {Dia akan mengingatkan} humas {kamu} panta {segala sesuatu} ha {yang} eipon {Aku berkata} humin {kepada Kamu} 


Siapakah yang dimaksud dengan "Aku" di ayat diatas? Dia adalah Yesus Kristus (baca Yohanes 14:23-25). Dan sekali lagi, ayat diatas ini mempunyai kunci yaitu "diutus oleh Bapa dalam nama-Ku". Kata "diutus", Yunani "πεμψει – pempsei, verb (kata kerja) – ditulis dalam bentuk future active indicative - third person singular 
Dari kata Yunani πεμπω - pempô , Leksikon Yunani : to dispatch, especially on a temporary errand; also to transmit, bestow, or wield -- send, thrust in. Karena Muhammad tidak bersaksi tentang Yesus Kristus dan mengingatkan ajaran-ajaran Kristus kepada umat? Dan tentu saja penuduh tidak akan menerima, jika diartikan Muhammad itu diutus oleh Yesus Kristus. 


Bandingkan dengan :

* Yohanes 16:13 
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.



Dalam tugas yang diembanNya, ho paraklêtos atau yang disebut "Roh Alêtheia", menyampaikan kepada umat manusia apa yang telah diberikan kepadaNya oleh Bapa. Yaitu sumber yang sama yang menjamin kesatuan ajaran. Pada bagian akhir Yohanes 16:13 ditulis, ho paraklêtos akan memberitakan kepada para murid hal-hal yang akan datang. Hal ini bisa mencakup kedatangan kembali Yesus Kristus yang kedua nanti, dan juga mengenai segenap akibat dari kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang menghasilkan keselamatan bagi umat manusia dari kutuk dosa. Juga ajaran-ajaran yang kemudian dicanangkan oleh para rasul/ para murid dalam pelayanan pengabaran Injil mereka, juga pemberian ilham bagi para murid, rasul, dan orang-orang percaya untuk menuliskan Firman dari Allah ke dalam Kitab Suci. 

Dalam 2 Timotius 3:16, dikatakan :

LAI TB, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 
KJV, All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness: 
TR, πασα γραφη θεοπνευστος και ωφελιμος προς διδασκαλιαν προς ελεγχον προς επανορθωσιν προς παιδειαν την εν δικαιοσυνη
Interlinear, pasa {seluruh} graphê {nas Alkitab} theopneustos {yang diilhamkan Allah} kai {dan/ memang} ôphelimos {bermanfaat} pros {untuk} didaskalian {pengajaran} pros {untuk} elegchon {pembuktian kesalahan/ teguran} pros {untuk} epanorthôsin {perbaikan} pros {untuk} paideian {pendidikan} tên hen {dalam} dikaiosunê {kebenaran}


Kata yang digunakan untuk "inspirasi" adalah "θεοπνευστος - theopneustos", arti harfiahnya "tiupan nafas (pneuma/Roh) Allah", yang menunjukkan bahwa ispirasi itu adalah merupakan karya Roh Kudus didalam para penulis Alkitab.

Inilah karya Roh Kudus untuk mengingatkan orang-orang percaya akan ajaran-ajaran yang telah dikatakan oleh Yesus Kristus (yang bersesuaian dengan Yohanes 14:26 yang dipermasalahkan oleh penuduh). 


Para menulis Alkitab mendapat "dorongan Roh Kudus". Oleh karena itu, Allah memakai setiap penulis, termasuk kepribadiannya untuk menyelesaikan karya-ilahi yang otoritatif, dan Allah tidak pernah salah dalam mengilhami.

Roh Kudus, memberikan dorongan kepada para rasul untu bersaksi dan berbicara atas nama Allah :


* 2 Petrus 1:21LAI TB, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. 
KJV, For the prophecy came not in old time by the will of man: but holy men of God spake as they were moved by the Holy Ghost. 
TR, ου γαρ θεληματι ανθρωπου ηνεχθη ποτε προφητεια αλλ υπο πνευματος αγιου φερομενοι ελαλησαν οι αγιοι θεου ανθρωποι
Interlinear, ou {tidak} gar {sebab} thelêmati {oleh keinginan} anthrôpou {manusia} ênechthê {disampaikan} pote {pernah} prophêteia {nubuat} all {tetapi} hupo {oleh} pneumatos {Roh} hagiou {Kudus} pheromenoi {karena digerakkan} elalêsan {berbicara} hoi hagioi {kudus} theou {Allah} anthrôpoi {manusia-manusia}


Alkitab banyak berbicara tegas mengenai theopneustos (inspirasi). Dalam Lukas 24:27,44; Yohanes 5:39 dan Ibrani 10:7, Yesus menegaskan bahwa apa yang tertulis mengenai Dia dalam Perjanjian Lama akan terjadi.


* Lukas 24:27,44
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. 
24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." 


* Yohanes 5:39 
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, 


* Ibrani 10:7 
Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." 


Itulah karya-karya Roh Kudus sebagai "ho paraklêtos", yang sesuai dengan konteks dalam Yohanes Yohanes 16:12-15.


Tuduhan :
apa saja yang diucapkan Yesus? 

1. Yesus tidak pernah mengatakan dirinya Tuhan bahkan yesus menolak semua sifat tuhan yang dialamatkan kepadanyam tapi Kristen pagan membual bahwa yesus adalah Tuhan
JAWAB :

Perlu diketahui :

Ada banyak ayat yang membuktikan bahwa Yesus adalah Allah
Ada banyak ayat yang membuktikan bahwa Yesus adalah manusia
Tetapi ayat-ayat yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai manusia, sebaliknya ayat-ayat yang membuktikan bahwa Yesus adalah Manusia tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai Tuhan.

Nama Yesus berasal dari bahasa Ibrani "Yehôsyûa'" atau "Yêsyûa'" (Ibrani-Aramaik, ibarat Alexander menjadi Alex) yang berarti YHVH adalah keselamatan, yakni menunjuk kepada Kristus sebagai Juruselamat. Yesus Kristus inilah yang memberikan identitas kepada kekristenan, dan sekaligus membedakan umat Kristen dengan agama atau kepercayaan yang lain. Yesus Kristen membuat kepercayaan Kristen menjadi istimewa dan unik, sebab umat Kristen percaya kepada satu pribadi yang memiliki dua sifat dasar: Allah dan manusia.
Di dalam teologi, dua sifat dasar Allah dan manusia disebut sebagai fakta 'theantropis' (bahasa Yunani: 'Theos' berarti Allah dan 'anthropos' berarti manusia) Yesus Kristus.


FAKTA KE-ALLAH-AN YESUS KRISTUS

Alkitab menyaksikan bahwa seluruh perkataan dan perbuatan Yesus Kristus adalah fakta tentang ke-Allah-an-Nya. Bukti-bukti ke-Allah-an Yesus Kristus:

1. Yesus menyandang gelar Ilahi. Yesus disebut sebagai Firman ('logos') yang tidak lain adalah Allah sejati. Yesus disebut Anak Allah. Rasul Yohanes sebanyak lima kali menyebut Yesus sebagai Anak Tunggal Bapa. Selain itu, di dalam kitab Wahyu, beberapa kali Yesus dikatakan sebagai 'Alpha' dan 'Omega' - suatu nama Ilahi yang hanya boleh dikenakan bagi Allah sendiri.

2. Yesus memiliki sifat-sifat dasar ke-Allah-an. Olah karena hakekat Allah dimiliki oleh Kristus, maka sifat-sifat dasar Allah melekat pada diri-Nya. Kalimat dari Kristus yang paling mengejutkan orang-orang Yahudi adalah klaim bahwa Dia sudah ada sebelum Abraham jadi. Pernyataan ini jelas telah mengungkapkan sifat keberadaan-Nya yang kekal, sama dengan Allah. Penulis surat Ibrani meneguhkan ketidakberubahan Kristus. Jadi Kristus berkuasa memberikan kehidupan kekal, yang hanya dapat diberikan oleh Allah sendiri. Kristus sendiri menyatakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu, sehingga memiliki segala kekayaan sifat Allah dalam diri-Nya. Sifat-sifat lain yang menunjuk kepada ke-Allah-an Kristus: Maha Kuasa, Maha Tahu, Maha Ada, dan Maha Suci.

3. Yesus setara dengan Allah Bapa. Sebagai konsekuensi logis dari karakteristik ke-Allah-an yang dimiliki Yesus maka Dia setara dengan Bapa-Nya, misalnya dalam hal disebutkan bersama-sama nama Bapa dan Roh Kudus sewaktu upcara baptisan, pengucapan salam, dan berkat dari Allah. Kesetaraan Kristus dengan Bapa terlihat di dalam kesatuan-Nya dengan Bapa dan kelayakan-Nya untuk disembah oleh manusia.

4. Yesus melakukan karya yang hanya dikerjakan oleh Allah. Tentu saja di dalam karya penciptaan dan pemeliharaan semesta alam ini, Kristus juga turut berperan aktif bersama oknum-oknum lain dari Allah Tritunggal. Dikatakan pula bahwa Yesuslah yang menopang segala sesuatu dengan kuasa-Nya yang tak terbatas. Mujizat demi mujizat yang dilakukan Yesus dengan jelas menyatakan sifat ke-Allah-an-Nya. Di dalam karya penebusan, Kristus bukan saja berkuasa untuk mengampuni orang berdosa, tetapi Ia juga berkuasa untuk membangkitkan orang mati. Bahkan pada Hari Tuhan nanti, Kristus akan menghakimi semua manusia.

5. 'Theophani' dalam Perjanjian Lama. Meskipun semua pernyataan yang disebut di atas berasal dari Perjanjian Baru, bukan berarti di dalam Perjanjian Lama sama sekali tidak ada bukti tentang ke-Allah-an Kristus. Sebaliknya, beberapa peristiwa 'theophani' (penampakan diri Allah yang hanya dapat dilihat oleh mata manusia) membuktikan bahwa Kristus adalah Allah. Beberapa contoh 'theophani' yang penting dalam Perjanjian Lama: Panglima Bala Tentara TUHAN yang disembah oleh Yosua dan Malaikat TUHAN.


KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS

Kemanusiaan Yesus Kristus yang sempurna telah dinyatakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa bukti kemanusiaan Yesus:

1. Yesus memiliki sifat sejati insani. Hal ini mengungkapkan bahwa Yesus memiliki segala unsur manusiawi, baik tubuh jasmani yang dapat dilihat dan dijamah maupun jiwa dengan segala dimensinya, seperti: pengetahuan, akal budi, emosi, dan kehendak. Yesus, sebagaimana manusia pada umumnya, juga mengalami fase-fase pertumbuhan fisik, mental, intelek, kesadaran sosial, dan sebagainya sejak bayi, masa kanak-kanak, remaja, pemuda hingga dewasa. Jadi kewajaran perkembangan ini adalah lumrah dan secara normal juga berlaku bagi sifat dasar insani Kristus. Oleh karena itu, dalam berbagai kondisi Yesus pun dapat merasakan keletihan fisik; mengantuk lalu tertidur; haus; geram, jengkel, bahkan marah; gelisah, gentar dan takut; terharu, sedih, dan menangis; Ia juga pernah merasa sangat lapar sewaktu berpuasa di padang gurun.

2. Yesus mempunyai keluarga, silsilah, dan gelar sebagai Anak Manusia. Di dalam keempat kitab Injil, tidak kurang 80 kali Yesus menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia. Dengan menggunakan gelar ini secara pasti Yesus mengidentifikasikan diri-Nya sebagai manusia biasa. Selain itu, Yesus juga dipanggil dengan nama anak atau keturunan Daud. Yesus juga memiliki keluarga. Hal ini membuktikan bahwa Yesus memang pernah ada di dalam sejarah manusia.

3. Yesus dilahirkan dari rahim seorang manusia. Meskipun umat Kristen mengetahui dan mengakui bahwa Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, namun kehadiran-Nya di bumi ini juga melalui proses kelahiran seperti manusia pada umumnya.

4. Yesus selaku manusia juga mengalami pencobaan. Sifat dasar insani Yesus Kristus diteguhkan melalui pencobaan yang dialami-Nya. Pencobaan adalah suatu situasi krisis namun netral di tengah-tengah antara ujian dan godaan. Yesus dipimpin oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk diuji, sementara Iblis datang menggoda-Nya berulang-ulang. Kesaksian keempat Injil mengenai pencobaan-pencobaan yang dialami oleh Kristus dapat dirangkumkan dalam Ibrani 4:15, "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita. Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." Ujian yang paling berat yang dihadapi oleh Yesus ialah sewaktu Ia harus menghadapi penyaliban. Di Taman Getsemani Yesus bergumul begitu hebat sampai peluh-Nya menetes ke tanah seperti darah.

Pribadi Yesus Kristus adalah yang paling unik. Ia disebutkan sebagai Pengantara Tunggal antara Allah dan manusia. Sebagai pengantara antara Khalik dan makhluk. Yesus harus memiliki dua sifat dasar yang menyatu dalam satu pribadi, yaitu ke-Allah-an dan kemanusiaan. Namun harus dimengerti di sini bahwa Yesus Kristus sama sekali bukan termasuk kategori makhluk ciptaan, tetapi sebaliknya Ia adalah Allah sejati yang menjelma menjadi manusia sejati!


Tanggapan atas tuduhan yang serupa, selengkapnya dapat dibaca : 

1. "Tidak ada bukti ketuhanan Yesus", di viewtopic.php?p=1342#1342


2. "Kemustahilan ketuhanan Yesus", di 8-kemustahilan-ketuhanan-yesus-vt605.html 

3. "Yesus membantah ketuhananNya", di 9-yesus-membantah-ketuhanannya-vt607.html

4. "20 kelemahan mendasar Tuhan Yesus", di 34-20-kelemahan-mendasar-tuhan-yesus-vt672.html


Tuduhan :
Aku (Yesus) tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia (Allah) yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)



JAWAB :


* Yohanes 5:30
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menurut kehendak diri-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.



Penghakiman Allah adalah penghakiman yang sempurna. Hanya Allah saja yang suci, dan karena itu hanya Dia saja yang mengetahui ukuran yang benar untuk menghakimi orang. Hanya Allah saja yang secara sempurna mengasihi, dan hanya Dia saja yang melakukan penghakiman dengan belas kasih. Di dalam belas kasih itulah semua penghakiman yang benar dilakukan. Hanya Allah saja yang MENGETAHUI secara sempurna dan penuh, dan penghakiman itu bisa disebut sempurna apabila semua HAL YANG BERSANGKUTAN dengan itu dipertimbangkan. Pertimbangan Yesus sebagai yang berhak menghakimi didasarkan pada pengakuan bahwa di dalam diri-Nya terdapat pikiran Allah yang sempurna, di dalam diri-Nya ada "dzat" Allah. Yesus tidak menghakimi berdasarkan motivasi manusiawi yang mungkin sulit dihindarkan. Yesus melakukan penghakiman dengan kesucian, kasih dan simpati Allah yang sempurna.

Para pengkritik biasanya mempermasalahkan , "Aku" mengadili menurut kehendak "Dia". Dan orang kristen menyebut Yesus dan Bapa adalah satu hakikat. Apa gunanya Yesus berkata demikian?"

Jawabannya, justru karena satu hakekat itulah, maka Yesus Kristus berkata demikian. 
Kalo hakekat berbeda, tentu kehendak bakal berbeda pula.

No comments:

Post a Comment