Latest News

Thursday, March 22, 2018

Tanggapan Atas Tuduhan No 3 Pengikut Paulus salah memahami injil Yohanes 1:1-18

3. Pengikut Paulus salah memahami injil Yohanes 1:1-18
“Pada mulanya adalah firman, firman itu bersama-sama dengan Allah, segala sesuatu dijadikan oleh dia (firman), dan tanpa dia (firman) tidak ada satupun yang telah jadi”.
artinya : langit dan bumi serta isinya ini (termasuk Yesus) diciptakan Allah cukup dengan firman-Nya “Jadilah” (Kej 1:1-31). Artinya Yesus juga termasuk ciptaan Allah.
“Dalam dia (firman) ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya dalam kegelapan, dan kegelapan itu tidak menguasainya”.
maksudnya yaitu : di dalam firman terdapat hidup/ajaran yang baik (Taurat/Mazmur/Injil/Qur’an) untuk menerangi/menuntun manusia kepada kebaikan, karena manusia jika tidak ada cahaya Taurat/Zabur/Injil/Qur’an akan hidup dalam kegelapan (Yeh 3:17 & Mat 7:21). Dan jika manusia sudah mantap berpegang teguh dengan terang/firman tersebut maka kejahatan tidak dapat mengalahkannya (Yeh 3:21).
3:17 "Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.
3:21 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu."
“Ia (Yohanes) datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya semua orang percaya…. Terang sesunguhnya …, sedang datang ke alam dunia”.
maksudnya yaitu : Yohanes diutus Allah sebagai nabi untuk bersaksi/menyampaikan kabar kepada semua orang, bahwa terang/firman setelah Taurat yang dibawa Nabi Musa, akan kembali datang ke dunia berupa Injil yang dibawa oleh Nabi Yesus (Mat 5:17-20).
“Ia (firman) telah ada di dunia dan dunia dijadikan olehnya, tapi dunia tidak mengenalnya. Ia (firman) datang kepada milik kepunyaan-Nya, tapi orang kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya. Tapi orang yang menerimanya … menjadi anak Allah”.
artinya : Allah menciptakan dunia cukup dengan firmanNya (Kej 1:1-31), dan otomatis firman itu telah ada di dunia (seperti roti terbuat dari terigu, maka otomatis terigu itu ada di roti). Tapi penduduk dunia ( Israel ) yang diciptakan-Nya itu tidak tidak menerima firman (Injil) itu, padahal mereka diciptakan Allah juga dengan firman (Kej 1:1-31). Tapi jika penduduk dunia menerima firman itu, mereka disebut anak Allah (1Yoh 5:1-2).
“Kini firman itu telah menjadi manusia (Yesus)…… dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu ... sebagai anak tunggal Bapa (anak Allah)”.
maksudnya yaitu : Allah menciptakan Yesus dengan firman-Nya, sebagaimana Allah menciptakan alam ini juga dengan firman-Nya (Kej 1:1-31). Sebagaimana Allah, kami (umat Islam) juga memuliakan Yesus sebagai Rasul/Nabi mulia.
Sebuah perumpamaan : “Pada mulanya adalah terigu, terigu itu bersama dengan gandum, dan terigu itu adalah gandum. Terigu pada mulanya adalah gandum. Segala macam kue dijadikan dari terigu, dan tanpa terigu tiada satupun yang jadi kue… kini terigu itu telah menjadi roti”. lalu apakah roti disebut sebagai gandum/terigu juga ? TIDAK… tapi roti hanya salah satu kue yang dijadikan dari terigu.
Sama dengan ayat itu : “Pada mulanya adalah firman, firman itu bersama dengan Allah. Dan firman itu adalah Allah. Firman pada mulanya adalah Allah.Dunia ini diciptakan oleh firman, dan tanpa firman tiada satupun yang dapat diciptakan… kini firman itu telah menjadi Yesus”. lalu apakah Yesus disebut sebagai Allah/firman juga ? TIDAK… tapi Yesus hanya salah satu ciptaan yang dijadikan dari Firman.

Tanggapan 3:

Pemahaman kami terhadap Kitab Suci kami tentulah tidak perlu pengajaran dari orang yang tidak mengimani Kitab Suci kami. Kitab Suci kami menulis demikian:

    * Yohanes 1:1 LAI TB, Pada mulanya adalah FirmanFirman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah AllahKJV, In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God. TR, εν αρχη ην ο λογος και ο λογος ην προς τον θεον και θεος ην ο λογος 
    WH, εν αρχη ην ο λογος και ο λογος ην προς τον θεον και θεος ην ο λογος
    Translit Interlinear, en {pada} arkhê {permulaan} ên {Dia adalah} ho logos {Firman itu} kai {dan} ho logos {Firman itu} ên {Dia adalah} pros {ke arah, (sehakekat melekat)} ton theon {Allah itu} kai {dan} theos {Allah} ên {(Dia adalah) adalah} ho logos {Firman itu} Ha-Berit
    בְּרֵאשִׁית הָיָה הַדָּבָר וְהַדָּבָר הָיָה אֵת הָאֱלֹהִים וֵאלֹהִים הָיָה הַדָּבָר׃ 
    Translit, BERESHIT {pada mulanya} HAYAH {adalah} HADAVAR {Firman} VEHADAVAR {dan Firman itu} HAYAH {adalah} 'ET HA'ELOHIM {Allah} VEHA'ELOHIM {dan Allah} HAYAH {adalah} HADAVAR {Firman itu}

Ungkapan "theos ên ho logos", "Firman itu adalah Allah" menyatakan bahwa Sang Firman (Yesus Kristus) memiliki 'ousia' (hakekat/dzat) Allah. Kata 'theos' menggunakan nomina, bukan kata sifat (adjektiva), jadi menekankan ke-Allahan dan bukan keilahian Yesus Kristus. 

    * Yohanes 1:14 LAI TB, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 
    KJV, And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth. 
    TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και εσκηνωσεν εν ημιν και εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα πατρος πληρης χαριτος και αληθειας 
    Interlinear, kai {adapun} ho {itu} logos {Firman} sarx {daging} egeneto {telah menjadi,} kai {dan} eskênôsen {berdiam} en {diantara} hêmin {kita,} kai {(bahkan)} etheasametha tên {kita telah melihat} doxan autou {kemuliaanNya,} doxan {kemuliaan} hôs {sebagai} monogenous {Yang Tunggal/ Yang Unik} para {dari} patros {Bapa,} plêrês {penuh} kharitos {dengan anugerah} kai {dan} alêtheias {kebenaran.}

    Firman itu menjadi "daging" (harfiah) LAI menterjemahkannya 'manusia'.

-----

Seorang rekan Muslim menulis kepada saya tentang kejanggalan Yohanes 1:1 dengan memberikan ilustrasi sebagai berikut, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." Kemudian Firman diumpamakan sebagai Ali dan Allah sebagai Badu sehingga menjadi kalimat yang berbunyi, "Pada mulanya adalah Firman (Ali), Firman (Ali) itu bersama-sama dengan Allah (Badu) dan Firman (Ali) itu adalah Allah (Badu)." Suatu hal yang menurut rekan ini tidak masuk diakal.

Yohanes 1:1 tidak dapat ditelusuri dengan logika manusia seperti Ali dan Badu karena Ali dan Badu adalah dua pribadi yang berbeda sedangkan Yesus Kristus (Sang Firman) dan Bapa (Allah) adalah satu (Yohanes 10:30).

Ayat ini pun tidak menyiratkan bahwa Allah yang Esa itu terdiri atas "tiga" pribadi, ayat ini menerangkan tentang keberadaan sang 'logos' atau Firman yang adalah Allah itu sendiri.

Kata yang dipakai di dalam Perjanjian Lama bagi firman adalah דָּבָר - DAVAR, Ibrani. Kata 'DAVAR' berarti perkataan, akan tetapi bukan perkataan yang kosong. 'DAVAR' adalah perkataan yang telah berisikan latar belakang atau dasar yang terkandung di dalam perkataan itu. Kata 'DAVAR' senantiasa cocok dengan perkara yang diungkapkan di dalam perkataan itu. Oleh karena itu sifat terpenting dari kata 'DAVAR' ialah "kebenaran".

    * Yesaya 55:10-11, 55:10 LAI TB, Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,KJV, For as the rain cometh down, and the snow from heaven, and returneth not thither, but watereth the earth, and maketh it bring forth and bud, that it may give seed to the sower, and bread to the eater:Hebrew, 
    כִּי כַּאֲשֶׁר יֵרֵד הַגֶּשֶׁם וְהַשֶּׁלֶג מִן־הַשָּׁמַיִם וְשָׁמָּה לֹא יָשׁוּב כִּי אִם־הִרְוָה אֶת־הָאָרֶץ וְהֹולִידָהּ וְהִצְמִיחָהּ וְנָתַן זֶרַע לַזֹּרֵעַ וְלֶחֶם לָאֹכֵל׃
    Translit, KI KA'ASHER YERED HAGESHEM VEHASHELEG MIN-HASHAMAYIM VESHAMAH LO' YASYUV KI 'IM-HIR'VAH 'ET-HA'ARETS VEHOLIDAH VEHITS'MIKHAH VENATAN ZERA' LAZOREA' VELEKHEM LA'OKHEL 55:11 LAI TB, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.KJV, So shall my word be that goeth forth out of my mouth: it shall not return unto me void, but it shall accomplish that which I please, and it shall prosper in the thing whereto I sent it.Hebrew, 
    כֵּן יִהְיֶה דְבָרִי אֲשֶׁר יֵצֵא מִפִּי לֹא־יָשׁוּב אֵלַי רֵיקָם כִּי אִם־עָשָׂה אֶת־אֲשֶׁר חָפַצְתִּי וְהִצְלִיחַ אֲשֶׁר שְׁלַחְתִּיו׃
    Translit, KEN YIH'YEH DEVARI 'ASHER YETSE MIPI LO'-YASHUV 'ELAY REYQAM KI 'IM-'ASAH 'ET-'ASHER KHAFATSTI VEHITS'LIAKH 'ASHER SHELAKH'TIV

Firman Allah adalah firman yang bekerja, bukan firman yang mati sebab ayat di atas menyebutkan bahwa firman Allah tidak akan kembali dengan hampa, melainkan akan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Allah, seperti hujan dan salju yang turun dari langit tidak akan kembali ke situ, melainkan akan mengairi bumi dan membuatnya subur sehingga memberikan hasil yang diharapkannya.

Firman Allah adalah firman yang bekerja, bukan firman yang mati, ternyata dari karya penciptaan Allah. Mazmur 33:9 umpamanya menulis, "Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada."


Ayat-ayat lain misalnya:

    * Mazmur 147:15-18, 
    147:15 Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
    147:16 Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
    147:17 Ia melemparkan air batu seperti pecahan-pecahan. Siapakah yang tahan berdiri menghadapi dingin-Nya?
    147:18 Ia menyampaikan firman-Nya, lalu mencairkan semuanya, Ia meniupkan angin-Nya, maka air mengalir.

    * Yesaya 40:26, 
    Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.


Perjanjian Lama juga mengatakan, bahwa pekerjaan Allah adalah juga firman-NYA. Pekerjaan atau karya Allah dipakai oleh Allah untuk berfirman. Mazmur 19:2-4 umpamanya menulis, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;"

Firman Allah adalah firman yang bekerja, dan sebaliknya, bahwa pekerjaan atau karya Allah adalah pekerjaan yang berbicara. Firman Allah tidak dapat dibedakan dengan karya-NYA sedangkan karya-NYA tidak juga dapat dibedakan dengan firman-NYA. Keduanya adalah sama, dan mewujudkan dua segi dari satu kenyatakan, tidak dapat disamakan dengan perkataan manusia.

Di Yohanes 1:1, 14 disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah Firman, yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah dan Allah adanya, tetapi yang kemudian menjadi manusia. Yesus Kristus adalah pengejawantahan firman Allah dan di dalam diri Yesus Kristus itu Allah berfirman kepada manusia. Yesus Kristus adalah penyataan Allah atau Allah sendiri dengan firman dan karya-NYA secara konkrit.

Seorang teman Muslim pernah bertanya, jika Allah itu Esa, siapakah yang memerintah di Surga ketika Yesus ada di dunia. Ada lagi yang bertanya, jika seandainya Allah menjelma menjadi manusia dalam sosok bayi, hebat dong dunia ini dipelihara dan diatur oleh seorang bayi :-) bahkan surga kosong melompong karena Allah sudah berubah menjadi sesosok bayi.

Suatu hal yang tidak disangkal dan dipungkiri baik oleh Kristen maupun Islam adalah bahwa Allah itu MAHAHADIR.

Jika saat ini Tuhan berada di Jakarta, tidak mustahil DIA berada di Mekkah, tidak mustahil DIA berada di Yerusalem, dan tidak mustahil pula DIA berada di Roma, bahkan DIA pun berada di dunia orang mati (alam barzakh, Ibrani שְׁאוֹל - SYE'ÔL, Yunani αδης - HADÊS).

Demikian pula halnya jika suatu saat Allah menjelma menjadi manusia yaitu Yesus Kristus dengan segala hakekat ke-Allah-an-NYA, tidak mustahil pula DIA masih berada di surga karena DIA Mahahadir.

    * Mazmur 139:7-11
    139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
    139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.
    139:9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
    139:10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
    139:11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,

Allah Mahahadir berarti bahwa Allah hadir di mana-mana dengan seluruh keberadaan-NYA pada segala waktu. Kemahahadiran Allah tidak dibatasi oleh ruang, tidak gentar oleh kecepatan, dan tidak dipengaruhi oleh gelap. Kemahahadiran itu tidak berarti bahwa diri Allah disebarkan ke seluruh alam semesta seolah-olah sebagian dari DIA ada di sini dan sebagian di sana. Seluruh keberadaan-NYA ada di mana-mana, di setiap tempat, dan kehadiran TUHAN di dalam setiap orang percaya memberikan sebuah ilustrasi yang bagus tentang ini.






















No comments:

Post a Comment