Latest News

Thursday, March 22, 2018

Tanggapan Atas Tuduhan No 17 - 6.Yesus dengan tegas bahwa dirinya tidak mengetahui hari kiarmat

6. Yesus dengan tegas bahwa dirinya tidak mengetahui hari kiamat :
Markus 13:32 “Tentang hari dan saat itu (hari kiamat) tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan anak (Yesus)pun tidak, hanya Bapa saja.”
Mat 24:36 “Tentang hari dan saat itu (hari kiamat) tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan anak (Yesus)pun tidak, hanya Bapa sendiri.”
Semua yang tidak mengetahui hari kiamat, tidak pantas disebut sebagai Tuhan : Mat 19:17 & Luk 18:18 & Mark 10:18 & Mat 12:17 & Kis 4:27.
Karena Tuhan Maha Tahu segala yang telah terjadi dan yang akan terjadi :Yes 46:10 “Akulah Allah, dan tidak ada yang lain seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian.”


Tanggapan 17:

YESUS TIDAK MAHA TAHU ?

    * Markus 13:32LAI TB, Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.KJV, But of that day and that hour knoweth no man, no, not the angels which are in heaven, neither the Son, but the Father. TR, περι δε της ημερας εκεινης και της ωρας ουδεις οιδεν ουδε οι αγγελοι οι εν ουρανω ουδε ο υιος ει μη ο πατηρTranslit interlinear, peri {tentang} de {tetapi} tês hêmeras {hari} ekeinês {itu} kai {dan} tês hôras {jam} oudeis {tidak satupun} oiden {tahu} oude {juga tidak} hoi aggeloi {malaikat-malaikat} hoi {yang} en {di} ouranô {surga} oude {juga tidak} ho huios {Anak} ei mê {kecuali} ho patêr {Bapa} 

    * Matius 24:36LAI TB, Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.KJV, But of that day and hour knoweth no man, no, not the angels of heaven, but my Father only. TR, περι δε της ημερας εκεινης και της ωρας ουδεις οιδεν ουδε οι αγγελοι των ουρανων ει μη ο πατηρ μου μονοςTranslit interlinear, peri {tentang} de {tetapi} tes hêmeras {hari} ekeinês {itu} kai {dan} tês hôras {jam} oudeis {tidak satupun} oiden {tahu} oude {juga tidak} hoi aggeloi {malaikat-malaikat} ton ouranôn {di surga} ei mê {kecuali} ho patêr {Bapa} mou {-Ku} monos {sendiri}"

Ayat ini menunjuk kepada waktu Yesus Kristus masih ada di dunia. Pastilah Yesus yang kembali pada kemuliaan-Nya yang semula kini telah mengetahui saat kedatangan-Nya kembali. Orang kudus pada masa kesengsaraan besar juga mengetahui saat kedatangan-Nya kembali dengan mengamati tanda-tanda masa kesengsaraan yang telah digambarkan oleh Kristus.

Apakah benar Yesus tidak Maha Tahu? 

Ayat-ayat di bawah ini menunjukkan bahwa Yesus memperlihatkan pengetahuan tentang hal-hal yang hanya dapat diketahui jika Ia Maha Tahu :

    * Matius 16:21, 
    "Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."

    * Lukas 6:8, 
    "Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: 'Bangunlah dan berdirilah di tengah!' Maka bangunlah orang itu dan berdiri."

    * Yohanes 4:29, 
    "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

Tuhan Yesus mengajarkan tentang adanya Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Dari ajaran inilah para Bapak Gereja mulai berpikir bagaimana hubungan Bapa, Putra, dan Roh Kudus dengan keesaan-Nya yang tidak dapat diganggu-gugat itu sehingga bermunculan rumusan trinitas. Secara sederhana gereja perdana sampai kepada kesimpulan bahwa natura atau kodrat ketuhanan itu begitu agung mengatasi segala keterbatasan manusiawi, sehingga kodrat yang esa itu serentak pula dapat dimiliki oleh ketiga persona (pribadi), dan para teolog selanjutnya merumuskan nisbah antara ketiganya dalam keesaan. Pemahaman ini akhirnya tiba pada misteri tentang kedua tabiat Yesus.

Ada suatu pendapat bahwa jika kita berbicara tentang persona (pribadi) kedua dalam trinitas, tidak berarti bahwa Yesus historis telah ada sejak awal mula, tetapi Firman Allah (Yesus sebagai Allah) yang menjadi dalam daging dalam Yesus historis sudah ada sebelum segala abad.

Perumusan definitif dogma trinitas (tritunggal) secara falsafati menggunakan istilah-istilah yang sesuai dengan daya paham masyarakat masa itu sehingga dogma itu sendiri tetap tunduk di bawah hukum sejarah dan boleh disempurnakan. Misalnya rumusan tiga oknum dalam satu kodrat yang dikemukakan oleh Athanasius, dapat dipakai secara tepat seperti yang dimaksud oleh para bapak konsili sejauh diartikan secara metafisik, sebab memang dalam arti itulah istilah-istilah itu dimaksudkan mereka. 

Istilah persona (oknum/pribadi) yang menerjemahkan kata Yunani hupostasis pada zaman itu dimengerti secara filosofis keseluruhan substansi dengan hubungan-hubungannya, sehingga secara tepat dapat menjelaskan misteri Keesaan Tuhan yang serantak pula: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Padahal istilah oknum sekarang telah lazim dimengerti secara psikologi sebagai pusat kesadaran, personalitas, dan kepribadian, karena itu maka satu kodrat hanya dapat dimiliki oleh satu pribadi. Sebab itu pula mempertahankan istilah ini untuk menjelaskan dogma trinitas akan semakin sulit diterima oleh orang yang non-kristen, tanpa salah paham.

Versi ketiga yang dimaksud dengan menghindari istilah tradisional, dan versi ini sering pula dipergunakan oleh para teolog adalah dengan membedakan ketiga cara berada dalam diri Tuhan, satu oknum dengan tiga peran, namun ada yang cenderung mengatakan satu Allah dengan tiga mode eksistensi.

Versi ini dapat diuraikan bahwa Allah Perjanjian Lama exist sebagai YHVH, Allah yang sama exist sebagai Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru, dan Allah yang sama itu pula exist dalam zaman Anugerah (setelah kenaikan Yesus Kristus ke surga) sebagai Roh Kudus. Ada ilustrasi tentang sesosok mahasiswa yaitu jika kemaren dia tampil sebagai mahasiswa, hari ini dia muncul sebagai aktivis pemuda dan besok muncul pula sebagai tokoh reformis pemuda di gedung DPR/MPR, toh dia tetap satu orang itulah.

Contoh lain misalnya Dr. William Jones yang dipanggil Bill oleh teman-temannya di lapangan golf, dipanggil Father oleh anak-anaknya di rumah, serta dipanggil Dr. Jones di kantor. Ada yang mengemukakan kelemahan versi ini dengan mengatakan bahwa tidak mungkin Bill di lapangan golf menelepon Dr. Jones di kantor dengan menunjuk bahwa Yesus pernah berdoa kepada Bapa di surga seolah-olah dia berdoa kepada diri-Nya sendiri.

Hal ini dapat dihubungkan dengan sifat kemahahadiran Allah, bahwa Allah ada di mana-mana; jika Dia berada di Jakarta saat ini, tidak mustahil Dia pun berada di Yerusalem, tidak mustahil Dia pun berada di Roma, dan tidak mustahil pula Dia pun berada di Mekkah. Jika Allah berada di dunia dalam diri Yesus, tidak mustahil pula Dia pun berada di surga sebagai YHVH, saat ini pun tidak mustahil Dia berada di dunia dalam wujud Roh Kudus sementara Dia pun berada di surga. 


Artikel Terkait :

No comments:

Post a Comment