Latest News

Thursday, March 22, 2018

Tanggapan Atas Tuduhan No 12 - 1.Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan

1. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan :
Yohanes, 20:17 “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”
Yohanes, 8:54 “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang memuliakanku.”
Matius, 18:19 “Permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa/Allah-ku di sorga.”
Markus, 10:18 “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
Matius 19-17 “Hanya Satu yang baik … turutilah perintah Allah.”
Semua yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan, ia tidak pantas disebut sebagai Tuhan.
Karena Tuhan pasti menyebut diri-Nya sebagai Tuhan : Im 19:31 & Yes 43:11.

Tanggapan 12:


1. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya bukan Tuhan :
Yohanes, 20:17 “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”


    * Yohanes 20:17 LAI TB, Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." KJV, Jesus saith unto her, Touch me not; for I am not yet ascended to my Father: but go to my brethren, and say unto them, I ascend unto my Father, and your Father; and to my God, and your God. TR, λεγει αυτη ο ιησους μη μου απτου ουπω γαρ αναβεβηκα προς τον πατερα μου πορευου δε προς τους αδελφους μου και ειπε αυτοις αναβαινω προς τον πατερα μου και πατερα υμων και θεον μου και θεον υμων Translit interlinear, legei {berkata} autê {kepadanya} ho iêsous {Yesus} mê {janganlah} mou {Aku} aptou {engkau memegang} oupô {masih belum} gar {sebab} anabebêka {Aku naik)} pros {kepada} ton patera {Bapa} mou {Ku} poreuou {pergilah} de {tetapi} pros {kepada} tous adelphous {saudara-saudara} mou {Ku} kai {dan} eipe {katakanlah} autois {kepada mereka} anabainô {Aku naik} pros {kepada} ton patera {Bapa} mou {Ku} kai {dan} patera {Bapa} humôn {mu} kai {juga} theon {Allah} mou {ku} kai {dan} theon {Allah} humôn {mu}

Yesus Kristus 'TIDAK' berkata, "kepada Bapa kita, kepada Allah kita." Karena -Ku dan -mu di sana mengandung pengertian berbeda. Dia adalah Firman Allah dan Dia kembali kepada kemuliaan-Nya semula.

Yesus menyatakan hubugan-Nya yang khusus dengan Allah Baoa. "Bapa-Ku" adalah bahasa ilahi; "Allah-Ku" adalah bahasa kemanusiaan. Memang benar Dia adalah Bapa dari umat yang percaya. Tetapi Tuhan Yesus tidak memakai ungkapan "Bapa kita", karena sejak kekekalan Dia Bapa Tuhan Yesus, tetapi Dia baru menjadi Bapa bagi umat yang percaya sejak Tuhan Yesus menyatakannya dan para murid mengimaninya. Perbedaan "Bapa-Ku" dan "Bapa-mu" membedakan Yesus dari orang lain yang adalah anak-anak Allah. Jadi Yohanes 20:17 bukan berarti menunjukkan bahwa Yesus Kristus bukan Allah.

Yohanes, 8:54 “Jika aku memuliakan diriku sendiri, maka kemuliaanku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa/Allah-kulah yang memuliakanku.”


    * Yohanes 8:54 
    LAI TB, Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, 
    KJV, Jesus answered, If I honour myself, my honour is nothing: it is my Father that honoureth me; of whom ye say, that he is your God: 
    TR, απεκριθη ιησους εαν εγω δοξαζω εμαυτον η δοξα μου ουδεν εστιν εστιν ο πατηρ μου ο δοξαζων με ον υμεις λεγετε οτι θεος υμων εστιν
    Translit. interlinear, apekrithê {menjawab} iêsous {Yesus} ean {jikalau} egô {Aku} doxazô {menghormati} emauton {diri-Ku sendiri} hê doxa {kehormatan} mou {-Ku} ouden estin {tidak berarti} estin {adalah} ho patêr {Bapa} mou {-Ku} ho {Dia yang} doxazôn {menghormati} me {Aku} hon {tentang-Nya} humeis {kamu} legete {berkata} hoti {bahwa} theos {Allah} humôn {kami} estin {adalah}

Jawab Yesus kepada pertanyaan "Dengan siapakah Engkau samakan diriMu?" adalah secara tidak langsung. Dapat dikatakan Ia menolak menjawabnya, tapi sebaliknya menghunjuk kepada Bapa yg telah menunjukkan bahwa Ia (Yesus) adalah lebih besar daripada Abraham). 

Konteks di sini adalah membandingkan hakikat Abraham sebagai leluhur Israel yang dimana orang Israel memandang dia sebagai yang terbesar dari antara orang Israel. Dalam ayat tersebut, Tuhan kami Yesus Kristus secara tidak langsung menyatakan Ia lebih besar daripada Abraham, bahkan Dia ada sebelum Abraham. Dan, perhatikan di pasal yang sama, di ayat 58, Atas pertanyaan di ayat 57, Tuhan kami Yesus Kristus membuat pernyataan yang tegas dalam jawaban-Nya: "Sebelum . Abraham jadi, Aku telah ada"pernyataan ini menghunjuk kepada keberadaan mutlak Kedua kata kerja di sini hidup-hidup mengungkapkan perbedaan dan menunjuk kepada kelebih-agungan Kristus dari antara manusia, sebab memang Dia adalah Allah yang inkarnasi ke bumi.

Matius, 18:19 “Permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa/Allah-ku di sorga.”


Dalam masa inkarnasi-Nya, dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Yesus Kristus memuliakan Bapa. Dan di dalam kemuliaan kepada Bapa. Hal ini selaras dengan apa yang disabdakan-Nya dalam:

    * Yohanes 14:11 
    LAI TB, Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.KJV, Believe me that I am in the Father, and the Father in me: or else believe me for the very works' sake. TR, πιστευετε μοι οτι εγω εν τω πατρι και ο πατηρ εν εμοι ει δε μη δια τα εργα αυτα πιστευετε μοιTranslit, pisteuete moi hoti egô en tô patri kai ho patêr en emoi ei de mê dia ta erga auta pisteuete moi

Di dalam Yohanes 10:37-38 kesatuan Antara Yesus Kristus dan Bapa didukung oleh pekerjaan Allah Bapa, yang terwujud melalui Tuhan Yesus Kristus.

Markus, 10:18 “Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.”
Matius 19-17 “Hanya Satu yang baik … turutilah perintah Allah.”
Semua yang tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan, ia tidak pantas disebut sebagai Tuhan.
Karena Tuhan pasti menyebut diri-Nya sebagai Tuhan : Im 19:31 & Yes 43:11.


Tuhan kami Yesus Kristus mengucapkan kata-kata yang dapat membuat orang ragu-ragu akan kebaikan-Nya. Seorang calon murid (seorang kaya) itu suatu ketika berlari-lari datang kepada Tuhan Yesus dan berkata "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?". Sebelum menjawab pertanyaannya ini, Tuhan Yesus meminta ia menjelaskan gelar "baik" yang ia gunakan. Sebuah kata yang dalam arti sebenarnya Cuma kepunyaan Allah sendiri dan tidak boleh dengan sembarangan dipakai sebagai ungkapan sopan-santun dan Tuhan Yesus tahu bahwa orang itu hanya berbasa-basi saja waktu ia memakai kata itu. Kalau Ia memang sungguh-sungguh menilai 'baik'. Kalau begitu, bagaimana hal ini bisa sejalan dengan ucapanNya disini bahwa 'Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja'. Jawabannya sederhana : tak seorangpun seratus persen baik seperti Allah, tetapi pria atau wanita itu baik sepanjang mereka memancarkan kebaikan Allah.

Nah apakah dengan memberi jawaban seperti itu, Tuhan Yesus menolak disebut baik? Mari kita baca ayatnya lebih lengkap untuk memahami konteksnya:

    * Lukas 18:18-27 "Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah"

    18:18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 
    18:19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 
    18:20 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu." 
    18:21 Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 
    18:22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 
    18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. 
    18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. 
    18:25 Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 
    18:26 Dan mereka yang mendengar itu berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 
    18:27 Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah."

Lukas 18:18-27. Dikisahkan ada seorang Kaya bertanya kepada Tuhan kami Yesus Kristus dengan keyakinannya bahwa dia adalah orang yang baik karena sudah menuruti semua hukum-hukum Taurat dan perintah agama, demikian : "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" . Kemudian jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja” 

Jawaban Tuhan Yesus ini merupakan jawaban yang sulit untuk dicerna, seolah-olah Tuhan Yesus menolak diriNya disebut baik. Siapapun akan tahu lawan kata baik adalah buruk/jahat. Apakah benar demikian?

Mari kita coba pahami apa maksud pertanyaan orang kaya tadi kepada Tuhan Yesus. Bahwa Ketika dia melihat Tuhan Yesus, dia tidak mengerti bahwa Yesus Kristus adalah Allah, tapi dia hanya melihat Yesus sebagai "guru", dan oleh sebab itu, dia mengira Yesus adalah juga seorang yang baik (Baca ayat 18) seperti pemahamannya terhadap dirinya sendiri yang sudah berusaha menjadi orang baik.

Kemudian kita perhatikan jawaban Tuhan Yesus yang juga merupakan pertanyaan balik di ayat 19 ; “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja”. Pertanyaan ini dilontarkan kepada orang itu sebab Yesus tahu bahwa orang ini tidak melihat-Nya sebagai Allah. Orang kaya itu tahu betul bahwa Yesus itu baik, tapi dia menyebut Yesus baik untuk alasan yang keliru. Orang kaya itu mengira Yesus itu juga baik sebagaimana dia baik karena menuruti hukum-hukum Allah. 

Disini Yesus Kristus mengajarkan bahwa percaya pada kehidupan yang baik; atau melakukan perbuatan yang baik tidak akan memberikan kehidupan kekal. Dalam Yesaya 64:6 tertulis "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin". Sebab apabila untuk mendapat keselamatan didasarkan dengan perbuatan baik, untuk apa Tuhan Yesus datang?. Sejauh mana kebaikan manusia bisa meraih kehidupan kekal itu, jika kutuk dosa masih mencengkeram manusia.Sebab manusia akan tetap berada dibawah murka Allah (akibat dosa manusia pertama). Hal ini memang tidak semuanya diterangkan dalam satu perikop tersebut, tetapi kita tahu dari bagian-bagian lain dari Alkitab banyak menjelaskan; walaupun kita berusaha menjalani kehidupan sesempurna mungkin, namun satu dosa saja sudah cukup untuk membawa manusia ke dalam neraka selamanya. Jadi manusia itu benar-benar membutuhkan seorang Penebus. Tuhan Yesus Kristus, Allah yang inkarnasi ke bumi. Dia datang untuk menebus dosa-dosa manusia. Dia datang untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosa. 

Tuhan Yesus adalah satu-satunya cara pemecahan masalah dosa-dosa kita dan memungkinkan kita untuk mendapat kehidupan yang kekal seperti yang diharapkan oleh orang kaya itu.

No comments:

Post a Comment